Jumat, 07 Februari 2014

Pengaruh Gizi Pada Kehamilan


Makalah
PENGARUH Gizi pada kehamilan
logo dian husada.gif





Disusun oleh :
Anita Della Aviyanty Putri                          Nur Laila Loilatu
Naimatul Husniah                                       Muthmainnah
Eka Herin Priyanti                                      Siti Maisaroh
Dita Saraswati                                            Ina Cahyani
Choiro Nur’Aini                                           Ria Nur Azizah
Nurul Karimah                                            Elisabeth Prasetya Novita

D3 Kebidanan

Kampus a stikes DIAN HUSADA MOJOKERTO
2013 – 2014
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengaruh Gizi Pada Kehamilan” ini dengan tepat waktu.
            Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, dan juga kepada sumber-sumber yang digunakan untuk menunjang penyelesaian makalah ini. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang telah bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini.
            Demikianlah makalah yang telah kami selesaikan. Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah ini yang tak luput dari kekurangan. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menunjang keberhasilan dari makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.



                                                                                                Mojokerto, 02 Maret 2013

                                                                                                               Penyusun







BAB i
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang. Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Disamping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungannya. Penyelidikan oleh para ahli membuktikan dengan jelas bahwa ada kandungan yang sangat erat antara kecukupan gizi bayi setelah lahir. Dan penelitian ini juga membuktikan bahwa masa yang paling kritis semasa hamil adalah masa trimester 3. Selain pertumbuhan berat dan panjang janin semasa kehamilan, pertumbuhan otak juga dipengaruhi oleh gizi dari selama hamil.
1.2  RUMUSAN MASALAH
v Apa saja gizi yang di butuhkan oleh ibu hamil ?
v Apa dampak gizi kurang pada ibu hamil ?
v Apa masalah yang biasa terjadi pada ibu hamil ?
v Apa saja tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil ?





BAB ii
isi
2.1 pentingnya status gizi pada ibu hamil
Status gizi ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini dikarenakan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan bayi yang normal juga. Di negara maju, rata-rata kenaikan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kilogram. Tetapi berdasarkan perkembangan terkini, disampaikan bahwa penambahan berat badan ibu selama hamil tidak terlalu mempengaruhi berat badan bayi.
Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum, kelahiran prematur, kematian janin, keguguran dan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu, berat bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan, dan perdarahan post partum.
2.2 gizi yang dibutuhkan pada ibu hamil

a. Energi
Tambahan energi pada wanita selama hamil yang diperlukan untuk komponen fetus maupun perubahan yang terdapat pada diri ibu yaitu sebesar 300 kkal. Kebutuhan energi untuk ibu hamil ini diperkirakan untuk penambahan berat janin, plasenta, jaringan tubuh ibu lain dan kenaikan metabolisme selama hamil (Paath, 2004)
b. Protein
Total protein 60 g/hari adalah dianjurkan. Jumlah ini mudah dipenuhi dengan diet rata-rata di Amerika serikat. Hal ini perlu untuk pertumbuhan normal dari janin, pembesaran uterus dan payudara, pembentukan sel darah dan protein sesuai dengan bertambahnya volume darah, dan produksi dari cairan amnion (Nadesul, 1997)


c. Zat Besi
Menurut Depkes RI (1997) kebutuhan zat besi pada wanita hamil, yaitu wanita memerlukan zat besi lebih dari laki-laki karena menstruasi dengan perdarahan sebanyak 50 sampai 80 cc setiap bulan, dan kehilangan zat besi sebesar 30 sampai 40 mg. Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan makin anemis. Sebagai gambaran berapa banyak kebutuhan zat besi selama kehamilan perhatikan bagian berikut :
Meningkatkan sel darah ibu : 500 mg Fe
Terdapat dalam plasenta : 300 mg Fe
Untuk darah janin : 100 mg Fe
Jumlah : 900 mg Fe
Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Nutrisi yang terkait untuk Fe atau tambah darah selama kehamilan yaitu 90 tablet.
Zat gizi yang dibutuhkan dalam pembentukan darah adalah zat besi atau Fe, asam folat, vitamin B12 dan protein. Untuk pemenuhan tubuh akan zat besi ini dianjurkan untuk makan makanan yang beraneka ragam (Darmanelly, 2005).
Massa dari sel darah merah mengembang sekitar 15% selama kehamilan, dan ini memerlukan kenaikan substansi zat besi dari ibu. Zat besi juga diperlukan untuk deposisi simpanan janin (Manuaba, 2001).
d. Seng
Absorbsi seng dihambat dengan masuknya zat besi dan asam folat dalam jumlah besar. Wanita yang memakan suplemen zat besi dan asam folat harus mengkonsumsi makanan yang kaya seng setiap hari (Moore1999).
e. Kalsium
Kebutuhan kalsium per hari meningkat pada klasifikasi fetalis ; RDA (Recommended Dietary Allowance) untuk wanita hamil adalah 1200 mg.
f. Asam folat
Masukan asam folat yang dianjurkan meningkat dari 180 gr pada wanita yang tidak hamil menjadi 400 gr pada kehamilan. Hal ini diperlukan baik untuk produksi sel darah merah ibu maupun sintesis DNA(Deoxyribonucleic Acid) pada janin (Manuaba, 2001).
2.3  dampak gizi kurang pada ibu hamil
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap Perslinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)








2.4 masalah-masalah yang biasa terjadi pada ibu hamil

Anemia pada Ibu Hamil

Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb berada di bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan Zat Besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko morbiditas maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar.
Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil Juga Menyebabkan Abortus
Keguguran adalah kehilangan kandungan pada saat janin berusia di bawah 20 minggu. (Bila lebih maka dikatakan sebagai kelahiran prematur). Sekitar satu dari enam kehamilan berakhir dengan keguguran, sebagian besar terjadi sebelum minggu ke-16 kehamilan. Satu dari 200 wanita mengalami keguguran berulang, bahkan lebih dari tiga kali berturut-turut.
Keguguran dapat menjadi musibah yang menyedihkan, terutama bagi pasangan yang sedang mendambakan anak. Namun, pada umumnya wanita bisa kembali hidup normal pasca keguguran. Asalkan terjadi dengan sempurna, keguguran tidak membahayakan. Calon ibu dapat kembali hamil setelah melewati satu periode menstruasi.

Resiko BBLR pada Ibu Hamil                                               

Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR.
Hasil penelitian Edwi Saraswati, dkk. di Jawa Barat (1998) menunjukkan bahwa KEK pada batas 23,5 cm belum merupakan resiko untuk melahirkan BBLR walaupun resiko relatifnya cukup tinggi. Sedangkan ibu hamil dengan KEK pada batas 23 cm mempunyai resiko 2,0087 kali untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai LILA lebih dari 23 cm.
Sebagaimana disebutkan di atas, berat bayi yang dilahirkan dapat dipengaruhi oleh status gizi ibu baik sebelum hamil maupun saat hamil. Status gizi ibu sebelum hamil juga cukup berperan dalam pencapaian gizi ibu saat hamil. Penelitian Rosmeri (2000) menunjukkan bahwa status gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kejadian BBLR. Ibu dengan status gizi kurang (kurus) sebelum hamil mempunyai resiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai status gizi baik (normal).






2.5 TANDA-TANDA KECUKUPAN GIZI PADA IBU HAMIL
Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil Menurut Nadesul (2004)
Status
Tanda
Keadaan umum
Responsive, gesit
Normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
Postur
Tegak, tungkai dan lengan lurus
Kuat, kenyal sedikit lemak di bawah kulit
Saraf
Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks  normal, mental stabil
Pencernaan
Detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai usia
Vitalitas umum
Ketahanan baik, energik, cukup tidur, penuh semangat
Rambut
Mengkilat, keras tak mudah rontok, kulit kepala normal
Kulit
Licin, cukup lembab, warna segar
Muka dan leher
Warna sama, licin, tampak sehat, segar
Bibir
Licin, warna tidak pucat, lembab, tidak bengkak
Mulut
Tidak ada luka dan selaput merah
Gusi
Merah normal, tidak ada perdarahan
Lidah
Merah normal, licin, tidak ada luka
Gigi geligi
Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagu normal, bersih dan tidak ada perdarahan
Mata
Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada perdarahan
Kelenjar
Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada perdarahan
Kuku
Keras dan kemerahan
Tungkai
Kaki tidak bengkak, normal

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan Gizi pada masa kehamilan adalah masa dimana seorang wanitamemerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukandalam keadaan biasa. Gizi semasa hamil dapat membentuk pertumbuhan dan perkembanganjanin serta membantu pertumbuhan otak janin.B. Saran 1. Menganjurkan ibu memakan makanan yang bergizi seperti :  Nasi , Tempe/ tahu/ Lauk pauK, Sayuran daun hijau, Buah – buahan 2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi pil penambah darah (1 butir/hari)Pada TM I : Memakan makanan sedikit tapi sering agar tidak terjadi dehidrasi karena pada TM I ini sering timbul mual dan muntahPada TM II : Mengoptimalkan pola makan seimbang kaya akan proteinPada TM III : wanita hamil pada TM III ini dianjurkan untuk makan sedikit tapi sering agar tidak mengganggu proses berjalannya kelahiran janin/ bayi besar. 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar