MAKALAH ASKEB NEONATUS
GANGGUAN POLA TIDUR BAYI USIA 0 - 6 MINGGU
GANGGUAN POLA TIDUR BAYI USIA 0 - 6 MINGGU
Disusun oleh :
Naimatul Husniah ( 02.12.035 )
Eka Herin Priyanti ( 02.12.012 )
Choiro Nur’Aini ( 02.12.006 )
Nimas Levi Dilevi ( 02.12.038 )
Dita Saraswati ( 02.12.010 )
D3 Kebidanan
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
JL.
RAYA TERAS 04 TAMBAK AGUNG PURI
MOJOKERTO
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Gangguan Pola Tidur pada Bayi Usia
0 – 6 Minggu ”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, dan
juga kepada sumber-sumber yang digunakan untuk menunjang penyelesaian makalah
ini. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang
telah bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini.
Demikianlah makalah yang telah kami
selesaikan. Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah ini yang tak luput
dari kekurangan. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menunjang
keberhasilan dari makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Mojokerto,
12 Oktober 2013
Penyusun
Daftar
isi
Kata
Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar
Isi ............................................................................................................................ ii
Bab
I
Pendahuluan
Latar
Belakang Masalah......................................................................................................
1
Rumusan
Masalah................................................................................................................
1
Tujuan
Penulisan..................................................................................................................
1
Manfaat
Penulisan...............................................................................................................
1
Bab
II
Isi
Pola
tidur pada bayi 0-6 minggu ........................................................................................ 2
Gangguan
tidur....................................................................................................................
3
Tips
untuk mengatasi gangguan tidur..................................................................................
4
Bab
III
Penutup
Kesimpulan..........................................................................................................................
5
Saran....................................................................................................................................
5
Daftar
Pustaka .................................................................................................................... 6
BAB i
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Bagi bayi,
tidur merupakan salah satu bentuk adaptasi dengan lingkungan barunya. Udara
yang dihirup ketika ia di dalam rahim tentu berbeda dengan udara di lingkungan
bebas. Begitu pula dengan cahaya, temperatur, dan kelembaban di sekitarnya.
Selama waktu
tidurnya, pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh bayi akan meningkat
secara pesat. Bagi bayi, tidur merupakan saat untuk mengumpulkan energi agar
proses adaptasi dan metabolisme di dalam tubuhnya berjalan lancar.
Tidur juga adalah
salah satu kebutuhan utama untuk menjaga kestabilan kesehatan bayi. Kekurangan
dan kelebihan tidur dapat mempengaruhi kestabilan kesehatannya. Jumlah
kebutuhan tidur anak memang bervariasi, salah satunya ditentukan faktor
usianya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berapa
rentang waktu tidur bayi usia 0-6 minggu ?
Apa
saja gangguan tidur pada anak ?
1.3 Tujuan penulisan
Untuk
mengetahui rentang waktu tidur bayi usia 0-6 minggu
Untuk
mengetahui gangguan tidur pada anak
1.4 Manfaat penulisan
Dengan
adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai pola tidur bayi usia 0-6 minggu dan gangguan-gangguan tidur pada bayi.
BAB ii
isi
isi
2.1 POLA TIDUR BAYI USIA 0-6 MINGGU
Bayi baru memiliki rentang waktu tidur yang sangat lama, 17 hingga 18 jam
perhari pada minggu-minggu pertama kelahiran mereka, dan perlahan-lahan
berkurang hingga 15 jam perhari pada bulan ketiga. Sekalipun demikian bayi tidak
pernah tidur lebih lama dari 3 – 4 jam setiap kali tidur, baik malam ataupun
siang hari selama minggu-minggu pertama.
Cara membentuk pola tidur yang sehat
ü Kenali
tanda-tanda kelelahan
Selama minggu keenam hingga minggu
kedelapan, bayi baru tidak dapat
bertahan bangun lebih dari dua jam. Jika Anda mengulur waktu lebih lama sebelum mengajaknya tidur, bayi akan kelelahan dan mengalami kesulitan tidur. Perhatikan tanda-tanda yang ditujukkan si kecil ketika dia mengantuk. Misalnya, mengucek-ngucek mata, menarik telinga, atau terlihat bayangan gelap di bawah matanya. Jika Anda menangkap
tanda-tanda seperti ini, atau tanda-tanda mengantuk lainnya, tidurkanlah si kecil segera. Sebagai orang tua baru, jangan ragu akan kepekaan Anda terhadap sinyal-sinyal yang ditunjukkan si kecil.
bertahan bangun lebih dari dua jam. Jika Anda mengulur waktu lebih lama sebelum mengajaknya tidur, bayi akan kelelahan dan mengalami kesulitan tidur. Perhatikan tanda-tanda yang ditujukkan si kecil ketika dia mengantuk. Misalnya, mengucek-ngucek mata, menarik telinga, atau terlihat bayangan gelap di bawah matanya. Jika Anda menangkap
tanda-tanda seperti ini, atau tanda-tanda mengantuk lainnya, tidurkanlah si kecil segera. Sebagai orang tua baru, jangan ragu akan kepekaan Anda terhadap sinyal-sinyal yang ditunjukkan si kecil.
ü Latih si
kecil mengenali perbedaan siang dan malam hari
Banyak bayi baru yang bangun pada
malam hari (night owl). Mereka benar-benar terbangun ketika Anda sedang
bersiap-siap tidur. Selama beberapa hari pertama setelah kelahiran, Anda tidak
dapat melakukan apapun atas hal ini. Tetapi ketika bayi baru sudah memasuki
usia 2 minggu, Anda mulai dapat melatihnya untuk membedakan malam dan siang
hari. Ketika ia sedang terjaga sepanjang malam, bermainlah dengan si kecil
sesering dan selama mungkin, usahakan agar ruangan tempat si kecil berada
terang benderang, dan biarkan berbagai suara seperti telepon, tv, atau mesin
pengering pakaian berbunyi. Jika si kecil menunjukkan gejala tertidur pada
saatnya makan, bangunkan dia.
Sedangkan pada malam hari, jangan mengajak si kecil bermain jika ia bangun untuk menyusu. Hindari cahaya dan suara yang berlebihan, dan jangan terlalu banyak berbicara dengannya. Jika anda melakukan hal ini
secara intens, maka tak lama setelah mulai melatihnya si kecil akan mengenal perbedaan suasana ini, mengerti bahwa malam hari adalah saatnya untuk tidur.
Sedangkan pada malam hari, jangan mengajak si kecil bermain jika ia bangun untuk menyusu. Hindari cahaya dan suara yang berlebihan, dan jangan terlalu banyak berbicara dengannya. Jika anda melakukan hal ini
secara intens, maka tak lama setelah mulai melatihnya si kecil akan mengenal perbedaan suasana ini, mengerti bahwa malam hari adalah saatnya untuk tidur.
ü Biarkan ia
tertidur sendiri
Ketika sudah mencapai usia 6 – 8
minggu, biarkan si kecil memutuskan
waktu tidurnya sendiri. Caranya adalah, dengan meletakkannya di tempat tidur ketika ia mulai mengantuk, sekalipun matanya masih terbuka. Sebaiknya Anda tidak menggendong atau menepuk-nepuknya. Karena jika Anda melakukan hal ini sejak si kecil berusia dini maka bayi akan terbiasa seperti itu.
waktu tidurnya sendiri. Caranya adalah, dengan meletakkannya di tempat tidur ketika ia mulai mengantuk, sekalipun matanya masih terbuka. Sebaiknya Anda tidak menggendong atau menepuk-nepuknya. Karena jika Anda melakukan hal ini sejak si kecil berusia dini maka bayi akan terbiasa seperti itu.
ü Menyusu pada
malam hari
jika bayi Anda belum berusia 3 bulan, sebaiknya Anda
menyusuinya setiap kali ia bangun. Setelah ia berusia lebih dari 3 bulan,
jangan biarkan si kecil melakukannya.
Jodi Mindell (ahli gangguan tidur anak): “Bayi baru
hanya makan dan tidur sepanjang hari. Berilah ASI jika si kecil lapar tengah
malam, namun pastikan lampu tidak terang ketika Anda menyusuinya. Hindari
berbagai suara selama menyusui.”
2.2
GANGGUAN TIDUR PADA ANAK
Gangguan
tidur pada anak ternyata cukup sering dialami oleh orangtua tetapi sayangnya
kondisi ini jarang ditangani secara serius dan dianggap biasa. Diduga sekitar
20-40 anak usia di bawah 3 bulan mengalami ganggan tidur. Bila gangguan ini
tidak tertangani serius dapat disertai
berbagai gangguan perilaku.
Membedakan apakah
pola tidur anak normal atau merupakan gangguan tidur dapat ditentukan oleh
berbagai hal. Untuk mengetahui tidur pada anak sudah bukan merupakan keadaan
yang normal apabila :
· Anak
bangun selama 3 kali atau lebih dalam satu malam atau beberapa malam. Atau
sedikitnya empat kali dalam seminggu gangguan tersebut ada.
·
Dalam aktifitas tidurnya diluar
biasanya, dimana anak berpindah tidur
·
Anak menolak tidur sedikitnya 30 menit
saat waktu tidur, untuk memulai tidur diawali sedikitv tantrum, marah atau
gelisah. .
·
Dalam memulai tidur harus
dibutuhkan bantuan orangtua padahal sebelumnya bisa tidur sendiri.
Gangguan
tidur yang sering terjadi adalah insomia adalah gangguan untuk memulai tidur
dan mempertahankan tidur yang baik. Gangguan tidur tersebut menimbulkan penderitaan
dan gangguan dalam berbagai fungsi sosial, pertumbuhan dan perkembangan anak,
maupun gangguan pada fungsi lainnya. Terdapat berbagai jenis insomnia
tergantung beberapa kondisi dan penyakit yang melatarbelakangi gangguan tidur
tersebut.
Gangguan tidur
pada anak seperti malam gelisah, tidur bolak-balik dari ujung ke ujung, sering
terbangun, rewel lebih sering terjadi pada
usia 6 bulan sampai 2 tahun. Di atas usia 3 hingga 5 tahun semkian berkurang.
Sedangkan diatas usia 7 tahun semakin jarang. Pada beberapa kasus gangguan
tidur ini menetap hingga dewasa. Parasomnia seperti ini disebut night
terror, sleep terror, pavor nocturnus atau teror malam. Penderitanya
berusia antara 2 – 5 tahun, dan biasanya hilang dengan sendirinya saat berusia
7 tahun. Insomnia adalah gangguan untuk memulai tidur dan mempertahankan
kualitas tidur yang disebabkan berbagai faktor.
2.3
TIPS UNTUK MENGATASI GANGGUAN TIDUR
1. Pastikan
apakah kondisi popoknya masih kering atau sudah basah.
2. Bayi
belum bisa tidur malam dengan jangka waktu yang lama, namun seiring dengan
perkembangan usianya, Ibu dapat melatihnya secara perlahan.
3. Bayi
hanya dapat beraktivitas selama 2 jam. Perhatikan tanda-tanda yang ditunjukkan
bayi ketika ia mengantuk. Misalnya, sering menguap, mengucek-ngucek matanya,
atau menangis. Bantulah ia agar segera tertidur. Kepekaan Ibu pasti akan
mengenali setiap gerakan yang ditunjukkan oleh bayi.
4. Selama
beberapa hari pertama setelah kelahiran, bayi Ibu justru akan terbangun waktu
malam ketika Ibu akan tidur. Hal ini sangat normal kok, Bu. Tetapi ketika si
Kecil sudah memasuki usia 2 minggu, latihlah ia untuk membedakan malam dan
siang hari. Bangunkan ia pada pagi hari sambil membuka tirai dan membiarkan
cahaya matahari pagi masuk. Pada malam hari, buatlah suasana kamar menjadi
redup.
5. Biarkan
si Kecil mengenali waktu tidurnya sendiri. Caranya? Letakkan ia di tempat tidur
ketika ia mulai mengantuk, sekalipun matanya masih terbuka.
6. Bayi
yang baru dilahirkan hanya makan dan tidur sepanjang hari. Berilah ASI jika ia
terbangun karena lapar waktu malam, namun pastikan lampu tidak menyala terlalu
terang ketika Ibu menyusuinya. Hindari kebisingan dan pastikan suasana sekitar
tenang selama Ibu sedang menyusuinya.
Bab
iii
penutup
a. Kesimpulan
Gangguan
tidur yang sering terjadi adalah insomia adalah gangguan untuk memulai tidur
dan mempertahankan tidur yang baik. Gangguan tidur tersebut menimbulkan
penderitaan dan gangguan dalam berbagai fungsi sosial, pertumbuhan dan
perkembangan anak, maupun gangguan pada fungsi lainnya. Terdapat berbagai jenis
insomnia tergantung beberapa kondisi dan penyakit yang melatarbelakangi
gangguan tidur tersebut.
b. KRITIK DAN saran
Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan apabila ada kekurangan, kami
mohon saran dan kritik membangun sehingga dapat kami tingkatkan dikemudian
hari. Terima kasih.
Daftar
pustaka
Dardenne
P, Guerin F. Insomnia in young children. Ann Pediatr (Paris). 1986
Oct;33(8):705-10.
Judarwanto
W. Dietery Intervention as a therapy for Sleep Difficulty in Children with
Gastrointestinal Allergy”. 24TH International Congres of Pediatric Cancun Mexico,
August 15th – 20th ,2004.
Kohsaka M. Food allergy insomnia.
Ryoikibetsu Shokogun Shirizu. 2003;(39):110-3. Review. Japanese.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar