MAKALAH ASKEB KEHAMILAN
KEBUTUHAN FISIK ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III
KEBUTUHAN FISIK ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III
Disusun oleh :
Choiro Nur’Aini ( 02.12.006 )
Naimatul Husniah ( 02.12.035 )
Umrotus Sa’diyah ( 02.12.048 )
D3 Kebidanan
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
JL.
RAYA TERAS 04 TAMBAK AGUNG PURI
MOJOKERTO
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kebutuhan Fisik Istirahat dan Tidur
Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III ”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, dan
juga kepada sumber-sumber yang digunakan untuk menunjang penyelesaian makalah
ini. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang
telah bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini.
Demikianlah makalah yang telah kami
selesaikan. Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah ini yang tak luput
dari kekurangan. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menunjang
keberhasilan dari makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Mojokerto,
2 September 2013
Penyusun
Daftar
isi
Kata
Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar
Isi ............................................................................................................................ ii
Bab
I Pendahuluan
Latar
Belakang Masalah......................................................................................................
1
Rumusan
Masalah................................................................................................................
1
Tujuan
Penulisan..................................................................................................................
1
Manfaat
Penulisan...............................................................................................................
1
Bab
II Isi
Pengertian
Istirahat..............................................................................................................
2
Karakteristik
Istirahat..........................................................................................................
2
Pengertian
Tidur..................................................................................................................
2
Jenis
– Jenis Tidur................................................................................................................
3
Fungsi
dan Tujuan Tidur.....................................................................................................
3
Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Tidur........................................................................
4
Istirahat
dan Tidur pada Ibu Hamil Trimester I,II,III.........................................................
5
Bab
III Penutup
Kesimpulan..........................................................................................................................
7
Saran....................................................................................................................................
7
Daftar
Pustaka .................................................................................................................... 8
BAB i
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap
orang pada dasarnya memiliki kebutuhan dasar yang sama, akan tetapi karena
terdapat perbedaan budaya, maka kebutuhan pun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhannya manusia
menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.
Lalu jika gagal dalam memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih
keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya. Kebutuhan dasar manusia yang
paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis merupakan
kebutuhan yang paling dasar. Salah satu kebutuhan dasar fisik pada manusia
adalah istirahat dan tidur. Pada wanita hamilpun juga memiliki kebutuhan istirahat
dan tidur. Namun berbeda dengan wanita yang tidak hamil.
Istirahat
dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh ibu hamil.
Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara
optimal. Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat, terutama
saat hamil tua. Selama periode istirahat yang singkat, seorang wanita dapat
mengambil posisi terlentang kaki diangkat pada dinding untuk meningkatkan
aliran vena dari kaki dan mengurangi oedema kaki dan varises vena.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apakah
pengertian istirahat dan tidur?
Apa
saja faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur pada ibu hamil?
Bagaimana
cara istirahat dan tidur pada ibu hamil ?
1.3 Tujuan penulisan
Untuk
mengetahui pengertian istirahat dan tidur
Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur pada ibu hamil
Untuk
mengetahui
bagaimana cara istirahat dan tidur pada ibu hamil
1.4 Manfaat penulisan
Dengan
adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai kebutuhan fisik pada ibu hamil trimester I, II dan III, khususnya
tentang istirahat dan tidur.
BAB ii
isi
isi
Istirahat dan Tidur
1.
Pengertian Istirahat
Istirahat
merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi juga berhenti sejenak, kondisi tersebut
membutuhkan ketenangan.
2.
Karakteristik Istrihat
Terdapat
beberapa karateristik istirahat. Narrow (1967) dikutip Perry dan Potter, (1967)
mengemukakan bahwa ada 6 karakteristik yang berhubungan dengan istirahat,
diantaranya:
1. Merasakan
bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
2. Merasa diterima.
3. Mengetahui
apa yang sedang terjadi.
4. Bebas
dari gangguan ketidaknyamanan.
5. Mempunyai
sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
6. Mengetahui
adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Kebutuhan
istirahat dapat dirasakan apabila semua karateristik tersebut diatas dapat
terpenuhi. Apabila pasien tidak merasakan 6 kriteria tersebut, maka kebutuhan
istirahatnya masih belum terpenuhi sehingga diperlukan tindakan keperawatan
yang dapat meningkatkan terpenuhinya kebutuhan istrahat dan tidur, misalnya
mendengarkan secara hati-hati tentang kekhawatiran personal pasien dan mencoba
meringankannya jika memungkinkan.
3.
Pengertian
Tidur
Tidur
merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensori yang sesuai (Guyton, 1986). Atau juga dapat dikatakan
sebagai suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan
penuh ketenangan tanpa kegiatan akan tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus
yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang
bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respons
terhadap rangsangan dari luar.
4.
Jenis-jenis
Tidur
Berdasarkan
proses tidur terdapat 2 jenis tidur:
a. Tidur
Gelombang Rambat (slow wave sleep)/NREM
(nonrapid eye movement)
Jenis
tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam, istirahat penuh, dengan gelombang
otak yang lebih lambat, atau dikenal juga dengan tidur nyenyak. Ciri-ciri tidur
nyenyak adalah menyegarkan, tanpa mimpi atau tidur dengan gelombang delta. Ciri
lainnya yaitu berada dalam keadaan istirahat penuh, tekanan darah menurun,
frekuensi nafas menurun, pergerakan bola mata melambat, mimpi berkurang, dan
metabolism menurun.
b. Tidur
Paradoks/tidur REM (rapid eye movement)
Tidur
jenis ini dapat berlangsug pada tidur malam yang terjadi selama 5-20 menit,
rata-rata timbul 90 menit. Periode pertama terjadi 80-100 menit, akan tetapi
apabila kondisi orang sangat lelah maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis
ini tidak ada. Ciri tidur REM sebagai berikut :
1. Biasanya
disertai dengan mimpi aktuf
2. Lebih
sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak NREM
3. Tonus
otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukkan inhbisi kuat proyeksi
spinal atas sistem pengaktifasi retikularis
4. Frekuensi
jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur
5. Pada
otot perifer terjadi beberapa gerakan otot ytang tidak teratur
6. Mata
cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan tidak teratur, tekanan darah
meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat, dan metabolism
meningkat.
7. Tidur
ini penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar,
memori dan adaptasi
5.
Fungsi
dan Tujuan Tidur
Fungsi
dan tujuan masih belum diketahui secara jelas. Meskipun demikian, tidur diduga
bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan. Selain
itu stress pada paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lainnya juga
menurun aktivitasnya. Energi yang tersimpan selama tidur diarahkan untuk
fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara umum terdapat 2 efek fisiologis
tidur, petama efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan
kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan saraf. Kedua, efek
pada struktur tubuh dengan memulihkan
kesegaran dan fungsi organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan
aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur.
6.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Tidur
Kualitas
dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sebagai
berikut :
a. Penyakit
Sakit
dapat mempengaruhi tidur seseorang. Keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang tidur,
bahkan tidak bisa tidur.
b. Latihan
dan kelelahan
Ibu hamil yang mengalami keletihan
akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga
keseimbangan energy yang telah dikeluarkan.
c. Stres psikologis
Kondisi
stres psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa. Ibu hamil yang mempunyai stress psikologis seperti
kecemasan dan ketakutan akan mengalami kegelisahan sehingga akan
sulit untuk tidur.
d. Obat
Obat
dapat juga memengaruhi proses tidur,. Beberapa jenis obat yang memengaruhi
proses tidur yaitu golongan obat deuretik, yang dapat menyebabkan insomnia.
e. Nutrisi
Terpenuhinya
kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi protein
yang tinggi maka seseorang tersebut akan mempercepat proses terjadinya tidur,
karena dihasilkan triptopan yang merupakan asam amino hasil pencernaan protein
yang dapat membantu agar mudah tertidur. Demikian sebaliknya. Kebutuhan gizi
yang kurang dapat memengaruhi proses tidur, bahkan sulit untuk tidur.
f. Lingkungan
Keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat proses
terjadinya tidur.
g. Motivasi
Motivasi
merupakan suatu dorongan atau keinginan sesorang untuk tidur, dapat
mempengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk tidak tidur dapat
menimbulkan gangguan proses tidur.
7.
Istirahat dan Tidur pada Ibu hamil Trimester I, II dan
III
Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat
yang teratur khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan
tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur
dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.
Berhubungan dengan kebutuhan kalori pada masa
kehamilan, mandi air hangat sebelum tidur, tidur dalam posisi miring ke kiri,
letakkan beberapa bantal untuk menyangga, pada ibu hamil sebaiknya banyak
menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau tidur walau bukan tidur
betulan hanya baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah, jangan bekerja
terlalu capek dan berlebihan. Namun
sebaiknya tidur pada malam hari selama kurang lebih selama 8
jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam. Ibu hamil
harus menghindari posisi duduk dan berdiri dalam menggunakan kedua ibu jari,
dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit.
Posisi berbaring miring dianjurkan untuk
meningkatkan perfusi uteri dan oksigenasi fetoplasental. Selama periode
istirahat yang singkat, seorang wanita dapat mengambil posisi telentang kaki
diangkat pada dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan mengurangi
edema kaki dan varises vena.
Wanita hamil boleh bekerja tetapi jangan terlampau
berat. Lakukanlah istirahat sebanyak mungkin. Wanita hamil yang menjadi buruh
berhak mendapatkan cuti hamil satu setengah bulan sebelum persalinan dan satu
setengah bulan setelah persalinan (menurut undang-undang perburuhan). Hendaknya
menasehatkan pada wanita hamil agar segera ke dokter atau ke rumah sakit bila
terjadinya perdarahan pervaginam, demikian pula bila ada sakit diperut, bila
suhu badannya naik tinggi, berkeringat bnyak, penglihatan berkurang, atau
berkunang-kunang, kencing sedikit, keluar cairan dari vagina, dan sebagainya.
Hendaknya keluhan ini ditanggapi dengan baik oleh pengawas kehamilannya.
Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalau berat atau berhubungan dengan
radiasi atau bahan kimia, terutama usia kehamilan muda (Wiknjosastro dalam
Prawiroharjo, 2005)
Istirahat dapat memberikan relaksasi bagi pikiran
dan badan pada ibu hamil. Yang dimaksud dengan relaksasi adalah upaya
membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan. Kemampuan relaksasi dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi ketidaknyamanan yang normal pada kehamilan.
Serta, mengurangi stress sehingga persepsi nyeri selama masih mampu melahirkan
anak.
Untuk
memperoleh relaksasi yang sempurna, ada beberapa cara yang harus dilakukan,
yaitu :
1. Tekuk
semua persendian dan pejamkan mata
2. Lemaskan
seluruh otot – otot tubuh, termasuk otot wajah
3. Lakukan
pernapasan secara teratur
4. Pusatkan
pikiran pada pernapasan atau pada hal yang menenangkan
5. Apabila
keadaan menyilaukan atau gaduh, tutup mata dengan sapu tangan dan tutup telinga
dengan bantal kecil
6. Pilih
posisi yang dirasa menyenangkan
Waktu
terbaik untuk berelaksasi adalah setiap hari setelah makan siang, awal
istirahat sore, serta sewaktu mau tidur malam. Beberapa posisi relaksasi yang dapat
dilakukan selama istirahat :
a. Posisi
relaksasi dengan terlentang.
ü Berbaring
telentang, kedua tungkai kaki lurus dan sedikit terbuka, kedua lengan relaks di
samping
ü Di
bawah lutut dan kepala diberi bantal
ü Pejamkan
mata, lemaskan seluruh tubuh, dan bernapas dengan teratur
b. Posisi
relaksasi dengan berbaring miring
ü Berbaring
miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk
ü Di
bawah kepala dan di bawah perut diberi bantal
ü Pejamkan
mata, tenang dan atur pernapasan dengan teratur
c.
Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring
terlentang
ü Berbaring
terlentang, kedua lutut ditekuk
ü Kedua
lengan di samping telinga
ü Tutup
mata dan tenang
d. Posisi
relaksasi dengan duduk
ü Duduk
membungkuk, kedua lengan di atas sandaran kursi atau di atas tempat tidur
ü Jika
duduk menghadap tempat tidur, kedua kaki tidak boleh menggantung
Ketika
melakukan keempat posisi di atas, konsentrasikan diri pada pernapasan atau
sesuatu yang menenangkan.
Bab
iii
penutup
a. Kesimpulan
Istirahat
merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi juga berhenti sejenak, kondisi tersebut
membutuhkan ketenangan.
Tidur
merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensori yang sesuai (Guyton, 1986).
Tidur
dalam posisi miring ke kiri, letakkan beberapa bantal untuk menyangga, pada ibu
hamil sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau
tidur walau bukan tidur betulan hanya baringkan badan untuk memperbaiki
sirkulasi darah, jangan bekerja terlalu capek dan berlebihan. Namun sebaiknya tidur pada malam hari
selama kurang lebih selama 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang
hari selama 1 jam. Ibu hamil harus menghindari posisi duduk dan berdiri dalam menggunakan kedua ibu jari,
dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit.
b. saran
Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan apabila ada kekurangan, kami
mohon saran dan kritik membangun sehingga dapat kami tingkatkan dikemudian
hari.
Daftar
pustaka
Ambarwati, Eny Retna dan Tri Sunarsih.2009.KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Nuha Medika
Kusmiyati,
Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil
(Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta : Fitramaya
Rukiyah,
Ai Yeyeh, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan). Jakarta : Trans Info Media (TIM).
Salmah,
dkk. 2006. Asuhan Kebidan Antenatal. Jakarta
: EGC.
Uliyah, Musrifatul, dan A. Azis Alimul Hidayat.2006.Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan.Jakarta: Salemba Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar