Kamis, 06 Februari 2014

Komplikasi Ibu dan Janin


MAKALAH ASKEB KEHAMILAN
komplikasi ibu dan janin
keluar cairan pervaginam dan gerakan janin tidak terasa pada kehamilan lanjut







Disusun oleh :


*     Anita Della ( 02.12.004 )
*     Choiro Nur’Aini ( 02.12.006 )
*     Eka Herin Priyanti ( 02.12.012 )
*     Elysabeth P.N ( 02.12.013 )
*     Ina Dwita R  ( 02.12.022)
*     Irmatus S ( O2.12.024 )
*     Naimatul Husniah ( 02.12.035 )


D3 Kebidanan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
JL. RAYA TERAS 04 TAMBAK AGUNG PURI
MOJOKERTO
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Komplikasi Ibu dan Janin, Keluar Cairan Pervaginam dan Gerakan Janin Tidak Terasa pada Kehamilan Lanjut ”.
            Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, dan juga kepada sumber-sumber yang digunakan untuk menunjang penyelesaian makalah ini. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang telah bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini.
            Demikianlah makalah yang telah kami selesaikan. Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah ini yang tak luput dari kekurangan. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menunjang keberhasilan dari makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.



                                                                                                Mojokerto, 10 Oktober 2013


                                                                                                               Penyusun










Daftar isi
Kata Pengantar ...................................................................................................................  i
Daftar Isi ............................................................................................................................  ii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah...................................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................................................ 1
Tujuan Penulisan.................................................................................................................. 1
Manfaat Penulisan............................................................................................................... 1
Bab II Isi
KELUAR CAIRAN PERVAGINAM
Pengertian ...........................................................................................................................  2
Keluar Cairan Pervaginam ..................................................................................................  2
Amnion ...............................................................................................................................  3
Keluar Cairan Sekret Pervaginam .......................................................................................  4
GERAKAN JANIN TIDAK TERASA
Pengertian ...........................................................................................................................  6
Deteksi Dini ........................................................................................................................  6
Penanganan Umum .............................................................................................................  7
Bab III Penutup
Kesimpulan.......................................................................................................................... 8
Saran.................................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka ....................................................................................................................  9


BAB i
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan penelitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat membawa risiko atau komplikasi pada ibu hamil. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa.
Oleh karena itu, bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut beresiko mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan kerjasama dari para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau juga pada akhir kehamilan (hamil tua).

1.2  RUMUSAN MASALAH
*   Apakah pengertian keluar cairan pervaginam?
*   Bagaimana deteksi dininya?
*    Apakah pengertian gerakan janin tidak terasa?

1.3  Tujuan penulisan
*   Untuk mengetahui pengertian keluar cairan pervaginam
*   Untuk mengetahui deteksi dininya
*   Untuk mengetahui bagaimana gerakan janin tidak terasa

1.4  Manfaat penulisan
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai bahaya komplikasi ibu dan janin dengan keluar cairan pervaginam dan gerak janin tidak terasa pada kehamilan lanjut.

BAB ii
isi
2.1      Keluar Cairan Pervaginam
A.   Pengertian
Keluar cairan pervagianam bisa dikatakan keluarnya cairan amnion,sekret berupa keputihan. Jika cairan yang keluar berupa cairan amnion disebut sebagai ketuban pecah dini. Di mana Ketuban Pecah  Dini  adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang waktu.
 Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun keputihan (leukhore) yang patologis. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari semua persalinan dan 4 % pada kehamilan kurang 34 mg.
 Penyebabnya adalah serviks inkompeten, ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan dari selaput ketuban,dan infeksi. Penatalaksanaan : pertahankan kehamilan sampai matur, pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru janin, pada UK 24-32 minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan melakukan induksi, pada UK aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6 jam sampai 24 jam bila tidak ada his spontan.

B. Keluar cairan pervaginam
a. Batasan
1.    keluarnya cairan berupa air – air dari vagina pada trimester 3
2.    ketuban di nyatakan pecah dini jikaterjadi sebelum proses persalinan  berlangsung
3.    pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37 minggu ) maupun pada kehamilan aterm
4.    Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala 1 atau awal kala
5.    Persalinan. Bisa juga belum pecah saat mengedan
b. Deteksi Dini
Strategi pada perawatan antenatal
1.      Deteksi faktor resiko
2.      Deteksi infeksi secara dini
3.      USG : biometri
Trimester 1 : deteksi faktor resiko, aktifitas seksual, pH vagina, USG, darah rutin dan urine
Trimester 2 dan 3 : hati hati pada keluhan nyeri abdomen, punggung, keram di daerah pelvis, perdarahan pervaginam, diare,dan rasa mennekan di pelvis.
a.    Pengumpulan data
Konfirmasi usia kehamilan,kalau ada dengan USG

C. Amnion
a. Tanda Robeknya
• Cairan keluar secara berlebih atau sedikit tetapi terus-menerus melalui vagina.
• Biasanya berbau agak anyir, warnanya jernih, dan tidak kental.
• Gerakan janin menyebabkan perut ibu terasa nyeri.
b.  Dampak
• Mengganggu kehidupan janin,
• Kondisi gawat janin.
• Janin berkemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih,
• Pertumbuhannya terhambat,
• Meninggal sebelum dilahirkan.
• Bayi berisiko tak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir.
• Terjadinya infeksi oleh kuman yang berasal dari bawah.
• Pada kehamilan lewat bulan : terjadi karena ukuran tubuh janin semakin besar.
• Menjaga kebersihan vagina
• Menjalani pola hidup sehat, terutama makan dengan asupan gizi berimbang.
c. Kelebihan Amnion
Terjadi karena :
• Produksi air seni janin berlebihan.
• Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
• Ada sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin
d. Pemeriksaaan
a.    Dengan pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar ( jumlah, warna , dan bau) dan membedakan nya dengan urine .
b.    Nilai apakah cairan keluar melalui ostuium uteri atau terkumpul di forniks posterior
c.    Tentukan ada tidaknya infeksi
d.   Tentukan tanda tanda inpartu

Pemeriksaan untuk memastikan keluarnya air ketuban dengan berbagai cara, yaitu:
1. Dengan lakmus
2. Makroskopis: bau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa bercampur mekonaeum
3. Mikroskopis: lanugo dan rambut
4. Laboratorium: kadar urea (ureum) rendah dibanding dengan air kemih. 

D. Keluar Cairan Sekret Pervaginam
KEPUTIHAN
1. Keputihan Normal
Setiap pengeluaran cairan melalui vagina lebih dari normal dan bukan berupa darah.
·      Salah satu gejala kanker serviks, dengan disertai darah.
·      Normal : berwarna jernih, tidak berbau, tidak gatal, tidak dikeluhkan.
·      Terjadi : saat menarche, ovulasi, keinginan seks meningkat, kehamilan, bayi baru lahir, sedang stress.
2. Keputihan Abnormal
·      Berbau amis, apek, busuk, kadang bercampur darah, berwarna putih susu, kuning tua, coklat, kehijauan.
·      Disertai infeksi kelamin lainnya.
3. Pemeriksaan Fisik
·      Sering ditemukan luka, benjolan-benjolan
·      Penderita biasanya mengeluhkan gatal, agak lengket, panas, nyeri saat buang air kecil.

PENYEBAB KEPUTIHAN
·      Infeksi bakteri ( Gonococcus, Chlamydia, Treponema pallidum, Gardenella )
·      Infeksi jamur ( Candida )
·      Infeksi parasit ( Trichomonas vaginalis )
·      Infeksi virus           ( Herpes, Condyloma acuminata )
·      Pemakaian antiseptic vagina yang terus menerus.
·      Penurunan daya tahan tubuh ( kurang gizi, sakit dalam waktu lama, anemia )
·      Pemakaian kondom, KB, tisu wangi, parfum
·      Penyakit ganas ( tumor, kencing manis )
·      PMS ( AIDS, Gonorrhoea )
·      Kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Keputihan pada Kanker Kandungan
Gejala
·      Perasaan tidak enak diperut bagian bawah, merasakan adanya benjolan pada perut bagian bawah, atau perut terasa semakin membesar/membuncit, disertai berat badan yang semakin menurun, nafsu makan yang berkurang, wajah, mata, bibir pucat akibat anemia.
·      Haid menjadi tidak keluar sama sekali, lebih panjang, atau disertai rasa nyeri yang lebih dari biasanya.
Pencegahan
·      Menjaga kebersihan vagina.
·      Hindari pembilasan vagina yang terlalu mendalam.
·      Mencuci tangan sebelum dan sesudah membasuh vagina.
·      Pergantian pembalut dilakukan lebih sering pada saat menstruasi.
·      Hindarkan segala pemakaian bahan kimia
·      Hindari suasana vagina yang lembab berkepanjangan.
·      Menjaga kebersihan sanitasi lingkungan.
·      Menjaga kebersihan pasangan seksual

Pengobatan
·      Bakteri : diberikan antibiotik golongan metronidazole.
·      Jamur : diberikan anti jamur.
·      Trichomonas : diberikan anti trichomonas.

Cara Pengobatan
·      Obat oral (diminum).
·      Dimasukkan ke vagina.






2.2 gerakan janin tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian janin dalam rahim.

a.    Pengertian gerakan janin tiak terasa
Jika janin bergerak kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam atau ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.

b.    Deteksi dini
·      Pengumpulan data
Jika bayi sebelum nya bergerak dan sekarang bergerak, tanyakan pada ibu kapan terkahir bergerak
·      Pemeriksaan
Raba gerakan janin, dengarkan DJJ, jika pemeriksaan radiologi tersedia konfirmasi kematian janin setelah 5 hari
·      USG
Merupakan sarana diagnostik yang baik untuk memastikan kematian janin.

c.    Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh :
·      Aktivitas ibu yang berlebihan sehingga gerakan janin tidak terasa
·      Kematian janin
·      Perut tegang akibat kontraksi berlebihan
·      Kepala sudah masuk panggul pada kehamilan atterm







d.   Komplikasi yang timbul adalah :
·      IUFD
Kematian janin merupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin, kegawatan janin atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak diobati

·      Fetal distress
Gawat janin terjadi bila janin tidak menerima oksigen cukup, sehinga mengalami hipoksia. Situasi ini dapat terajdi kronik (dalam jangka waktu lama) atau akut.

·      Nyeri perut yang hebat

e.    Penanganan umum
Memberikan dukungan emocional kepada ibu
Menilai DJJ :
a.       Bila ibu mendaoat sedative tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang
b.      Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang untuk mendengarkan menggunakan stetoskop doppler.
















Bab iii
penutup
a.  Kesimpulan
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau juga pada akhir kehamilan (hamil tua). Oleh karena itu tanda bahaya harus dideteksi sedini mungkin.

b.   KRITIK DAN saran
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan apabila ada kekurangan, kami mohon saran dan kritik membangun sehingga dapat kami tingkatkan dikemudian hari. Terima kasih.













Daftar pustaka

Hacker, Neville F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta : Hipokrates
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid I. Jakarta : EGC.
Pantiawati Ika dan Saryono, 2010,ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN),Yogyakarta : Nuha Medika
Sulistyawati Ari,2009, ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN,Jakarta : Salemba Medika


3 komentar: