MAKALAH ASKEB KEHAMILAN
komplikasi ibu dan janin
keluar cairan pervaginam dan gerakan janin tidak terasa pada kehamilan lanjut
komplikasi ibu dan janin
keluar cairan pervaginam dan gerakan janin tidak terasa pada kehamilan lanjut
Disusun oleh :
Anita Della ( 02.12.004 )
Choiro Nur’Aini ( 02.12.006 )
Eka Herin Priyanti ( 02.12.012 )
Elysabeth P.N ( 02.12.013 )
Ina Dwita R
( 02.12.022)
Irmatus S ( O2.12.024 )
Naimatul Husniah ( 02.12.035 )
D3 Kebidanan
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
JL. RAYA
TERAS 04 TAMBAK AGUNG PURI
MOJOKERTO
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Komplikasi Ibu dan Janin, Keluar
Cairan Pervaginam dan Gerakan Janin Tidak Terasa pada Kehamilan Lanjut ”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, dan
juga kepada sumber-sumber yang digunakan untuk menunjang penyelesaian makalah
ini. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang
telah bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini.
Demikianlah makalah yang telah kami
selesaikan. Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah ini yang tak luput
dari kekurangan. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menunjang
keberhasilan dari makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Mojokerto,
10 Oktober 2013
Penyusun
Daftar
isi
Kata
Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar
Isi ............................................................................................................................ ii
Bab
I Pendahuluan
Latar
Belakang Masalah......................................................................................................
1
Rumusan
Masalah................................................................................................................
1
Tujuan
Penulisan..................................................................................................................
1
Manfaat
Penulisan...............................................................................................................
1
Bab
II Isi
KELUAR
CAIRAN PERVAGINAM
Pengertian
........................................................................................................................... 2
Keluar
Cairan Pervaginam .................................................................................................. 2
Amnion
............................................................................................................................... 3
Keluar
Cairan Sekret Pervaginam ....................................................................................... 4
GERAKAN
JANIN TIDAK TERASA
Pengertian
........................................................................................................................... 6
Deteksi
Dini ........................................................................................................................ 6
Penanganan
Umum ............................................................................................................. 7
Bab
III Penutup
Kesimpulan..........................................................................................................................
8
Saran....................................................................................................................................
8
Daftar
Pustaka .................................................................................................................... 9
BAB i
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan penelitian, telah diakui
saat ini bahwa setiap kehamilan dapat membawa risiko atau komplikasi pada ibu
hamil. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita hamil
dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa.
Oleh karena itu, bidan harus dapat
mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yang
mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut beresiko mengalami
komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan kerjasama dari para ibu-ibu
dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu
pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang
dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil
muda) atau pada pertengahan atau juga pada akhir kehamilan (hamil tua).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apakah
pengertian keluar cairan pervaginam?
Bagaimana
deteksi dininya?
Apakah pengertian gerakan janin tidak terasa?
1.3 Tujuan penulisan
Untuk
mengetahui pengertian keluar cairan pervaginam
Untuk
mengetahui deteksi dininya
Untuk
mengetahui
bagaimana gerakan janin tidak terasa
1.4 Manfaat penulisan
Dengan
adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai bahaya komplikasi ibu dan janin dengan keluar cairan pervaginam dan
gerak janin tidak terasa pada kehamilan lanjut.
BAB ii
isi
isi
2.1 Keluar Cairan Pervaginam
A. Pengertian
Keluar
cairan pervagianam bisa dikatakan keluarnya cairan amnion,sekret berupa
keputihan. Jika cairan yang keluar berupa cairan amnion disebut sebagai ketuban
pecah dini. Di mana Ketuban Pecah
Dini adalah pecahnya selaput
ketuban sebelum terjadi proses persalinan yang dapat terjadi pada usia
kehamilan cukup waktu atau kurang waktu.
Cairan pervaginam dalam
kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun
keputihan (leukhore) yang patologis. Penyebab terbesar persalinan prematur
adalah ketuban pecah sebelum waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 %
mendekati dari semua persalinan dan 4 % pada kehamilan kurang 34 mg.
Penyebabnya adalah serviks
inkompeten, ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan
bawaan dari selaput ketuban,dan infeksi. Penatalaksanaan : pertahankan
kehamilan sampai matur, pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru janin,
pada UK 24-32 minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan
melakukan induksi, pada UK aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6
jam sampai 24 jam bila tidak ada his spontan.
B. Keluar cairan pervaginam
a. Batasan
1.
keluarnya cairan berupa air – air dari vagina pada
trimester 3
2.
ketuban di nyatakan pecah dini jikaterjadi sebelum
proses persalinan berlangsung
3.
pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan
preterm (sebelum kehamilan 37 minggu ) maupun pada kehamilan aterm
4.
Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala 1 atau
awal kala
5.
Persalinan. Bisa juga belum pecah saat mengedan
b. Deteksi Dini
Strategi
pada perawatan antenatal
1.
Deteksi
faktor resiko
2.
Deteksi
infeksi secara dini
3.
USG :
biometri
Trimester 1
: deteksi faktor resiko, aktifitas seksual, pH vagina, USG, darah rutin dan
urine
Trimester 2
dan 3 : hati hati pada keluhan nyeri abdomen, punggung, keram di daerah pelvis,
perdarahan pervaginam, diare,dan rasa mennekan di pelvis.
a.
Pengumpulan data
Konfirmasi usia kehamilan,kalau ada dengan USG
C. Amnion
a. Tanda
Robeknya
• Cairan keluar secara berlebih atau sedikit tetapi terus-menerus melalui vagina.
• Biasanya berbau agak anyir, warnanya jernih, dan tidak kental.
• Gerakan janin menyebabkan perut ibu terasa nyeri.
• Cairan keluar secara berlebih atau sedikit tetapi terus-menerus melalui vagina.
• Biasanya berbau agak anyir, warnanya jernih, dan tidak kental.
• Gerakan janin menyebabkan perut ibu terasa nyeri.
b. Dampak
• Mengganggu kehidupan janin,
• Kondisi gawat janin.
• Janin berkemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih,
• Pertumbuhannya terhambat,
• Meninggal sebelum dilahirkan.
• Bayi berisiko tak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir.
• Terjadinya infeksi oleh kuman yang berasal dari bawah.
• Pada kehamilan lewat bulan : terjadi karena ukuran tubuh janin semakin besar.
• Menjaga kebersihan vagina
• Menjalani pola hidup sehat, terutama makan dengan asupan gizi berimbang.
• Mengganggu kehidupan janin,
• Kondisi gawat janin.
• Janin berkemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih,
• Pertumbuhannya terhambat,
• Meninggal sebelum dilahirkan.
• Bayi berisiko tak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir.
• Terjadinya infeksi oleh kuman yang berasal dari bawah.
• Pada kehamilan lewat bulan : terjadi karena ukuran tubuh janin semakin besar.
• Menjaga kebersihan vagina
• Menjalani pola hidup sehat, terutama makan dengan asupan gizi berimbang.
c. Kelebihan
Amnion
Terjadi karena :
• Produksi air seni janin berlebihan.
• Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
• Ada sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin
Terjadi karena :
• Produksi air seni janin berlebihan.
• Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
• Ada sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin
d. Pemeriksaaan
a.
Dengan pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang
keluar ( jumlah, warna , dan bau) dan membedakan nya dengan urine .
b.
Nilai apakah cairan keluar melalui ostuium uteri atau
terkumpul di forniks posterior
c.
Tentukan ada tidaknya infeksi
d.
Tentukan tanda tanda inpartu
Pemeriksaan
untuk memastikan keluarnya air ketuban dengan berbagai cara, yaitu:
1. Dengan lakmus
2. Makroskopis: bau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa bercampur mekonaeum
3. Mikroskopis: lanugo dan rambut
4. Laboratorium: kadar urea (ureum) rendah dibanding dengan air kemih.
1. Dengan lakmus
2. Makroskopis: bau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa bercampur mekonaeum
3. Mikroskopis: lanugo dan rambut
4. Laboratorium: kadar urea (ureum) rendah dibanding dengan air kemih.
D. Keluar
Cairan Sekret Pervaginam
KEPUTIHAN
1. Keputihan Normal
Setiap pengeluaran cairan melalui vagina lebih dari normal dan bukan berupa darah.
1. Keputihan Normal
Setiap pengeluaran cairan melalui vagina lebih dari normal dan bukan berupa darah.
·
Salah satu gejala kanker serviks, dengan disertai darah.
·
Normal : berwarna jernih, tidak berbau, tidak gatal,
tidak dikeluhkan.
·
Terjadi : saat menarche, ovulasi, keinginan seks
meningkat, kehamilan, bayi baru lahir, sedang stress.
2. Keputihan Abnormal
2. Keputihan Abnormal
·
Berbau amis, apek, busuk, kadang bercampur darah, berwarna
putih susu, kuning tua, coklat, kehijauan.
·
Disertai infeksi kelamin lainnya.
3. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Fisik
·
Sering ditemukan luka, benjolan-benjolan
·
Penderita biasanya mengeluhkan gatal, agak lengket,
panas, nyeri saat buang air kecil.
PENYEBAB KEPUTIHAN
·
Infeksi bakteri ( Gonococcus, Chlamydia, Treponema
pallidum, Gardenella )
·
Infeksi jamur ( Candida )
·
Infeksi parasit ( Trichomonas vaginalis )
·
Infeksi virus (
Herpes, Condyloma acuminata )
·
Pemakaian antiseptic vagina yang terus menerus.
·
Penurunan daya tahan tubuh ( kurang gizi, sakit dalam
waktu lama, anemia )
·
Pemakaian kondom, KB, tisu wangi, parfum
·
Penyakit ganas ( tumor, kencing manis )
·
PMS ( AIDS, Gonorrhoea )
·
Kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
Keputihan pada Kanker Kandungan
Gejala
·
Perasaan tidak enak diperut bagian bawah, merasakan
adanya benjolan pada perut bagian bawah, atau perut terasa semakin
membesar/membuncit, disertai berat badan yang semakin menurun, nafsu makan yang
berkurang, wajah, mata, bibir pucat akibat anemia.
·
Haid menjadi tidak keluar sama sekali, lebih panjang,
atau disertai rasa nyeri yang lebih dari biasanya.
Pencegahan
·
Menjaga kebersihan vagina.
·
Hindari pembilasan vagina yang terlalu mendalam.
·
Mencuci tangan sebelum dan sesudah membasuh vagina.
·
Pergantian pembalut dilakukan lebih sering pada saat
menstruasi.
·
Hindarkan segala pemakaian bahan kimia
·
Hindari suasana vagina yang lembab berkepanjangan.
·
Menjaga kebersihan sanitasi lingkungan.
·
Menjaga kebersihan pasangan seksual
Pengobatan
·
Bakteri : diberikan antibiotik golongan metronidazole.
·
Jamur : diberikan anti jamur.
·
Trichomonas : diberikan anti trichomonas.
Cara Pengobatan
·
Obat oral (diminum).
·
Dimasukkan ke vagina.
2.2 gerakan janin tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya
akan melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila
gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang
mungkin adalah kematian janin dalam rahim.
a.
Pengertian
gerakan janin tiak terasa
Jika janin bergerak kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam atau ibu tidak
merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
b.
Deteksi
dini
·
Pengumpulan
data
Jika bayi
sebelum nya bergerak dan sekarang bergerak, tanyakan pada ibu kapan terkahir
bergerak
·
Pemeriksaan
Raba
gerakan janin, dengarkan DJJ, jika pemeriksaan radiologi tersedia konfirmasi
kematian janin setelah 5 hari
·
USG
Merupakan sarana diagnostik yang baik untuk memastikan kematian janin.
c.
Gerakan
janin berkurang bisa disebabkan oleh :
·
Aktivitas
ibu yang berlebihan sehingga gerakan janin tidak terasa
·
Kematian
janin
·
Perut
tegang akibat kontraksi berlebihan
·
Kepala
sudah masuk panggul pada kehamilan atterm
d.
Komplikasi
yang timbul adalah :
·
IUFD
Kematian janin merupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin, kegawatan
janin atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak
diobati
·
Fetal
distress
Gawat janin terjadi bila janin tidak menerima oksigen cukup, sehinga
mengalami hipoksia. Situasi ini dapat terajdi kronik (dalam jangka waktu lama)
atau akut.
·
Nyeri
perut yang hebat
e.
Penanganan
umum
Memberikan dukungan emocional kepada ibu
Menilai DJJ :
a.
Bila ibu mendaoat sedative tunggu hilangnya
pengaruh obat, kemudian nilai ulang
b.
Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang untuk
mendengarkan menggunakan stetoskop doppler.
Bab
iii
penutup
a. Kesimpulan
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu
pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang
dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil
muda) atau pada pertengahan atau juga pada akhir kehamilan (hamil tua). Oleh
karena itu tanda bahaya harus dideteksi sedini mungkin.
b. KRITIK DAN saran
Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan apabila ada kekurangan, kami
mohon saran dan kritik membangun sehingga dapat kami tingkatkan dikemudian
hari. Terima kasih.
Daftar
pustaka
Hacker, Neville F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta : Hipokrates
Mochtar,
Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri.
Jilid I. Jakarta : EGC.
Pantiawati Ika dan Saryono, 2010,ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN),Yogyakarta
: Nuha Medika
Sulistyawati Ari,2009, ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN,Jakarta
: Salemba Medika
Tips - titanium cup (7 x 5 cm) - iTanium Arts
BalasHapusTasty tips for today's titanium chain professional day-to-day horse black titanium fallout 76 racing. microtouch titanium A must-have in how to get titanium white octane a home environment, such as a home, titanium nipple bars home, casino,
zr784 scarpemizuno,asicsskor,mizuno brasil,keen botas,asics runners ireland,on running schweiz,caterpillar boots ireland,scarpe on cloud,asicsmujer ll026
BalasHapusex148 dr.martens bruxelles,zapatossperry,karhusneakersnorge,la sportiva tenisice,sperry bootsschuhe,thursday france,sperryboatshoesireland,demonia shoes canada,sanük ayakkabı cc931
BalasHapus